Minggu, 11 Oktober 2009

RP : YuuNa (Taito)

Pagi yang cerah, hari ini Taito begitu bersemangat sebab ini adalah hari keberangkatannya untuk berlibur bersama Yuuji dan Tomoe. Tentu saja pemuda lima belas tahun ini sungguh bersemangat, sebab setelah kemarin sempat khawatir kalau-kalau ia harus menghabiskan waktu dirumah selama liburan, sungguh diluar dugaan ternyata ayahnya mengizinkannya untuk berlibur bersama kedua sahabatnya. Sayangnya kali ini bukan hanya mereka bertiga yang ikut dalam perjalanan ini, tapi gadis waffle ice cream juga, justru sebenarnya gadis pencari perhatian itu yang mengajak Yuuji untuk berlibur bersama. Taito tentu saja tak dapat tinggal diam, tak mungkin ia membiarkan kakak tersayangnya hanya berduaan dengan seorang gadis, terlebih gadis yang terlihat manja dan selalu mencari perhatian itu.

Maka setelah selesai bersiap diri, juga mengecek semua barang yang harus dibawa, berangkatlah Taito menuju tempat persembunyiannya bersama dua sahabatnya. Bila dipikir-pikir sudah dua tahun pula ia tak mengunjungi tempat itu. Bagaimana keadaan tempat itu sekarang ya? Taito berharap tak ada yang berubah dari sana. Mungkin hanya tempat itulah harapan terakhir yang dapat mengingatkannya pada masa lalu, sebab kini Yuuji maupun Tomoe sudah beranjak dewasa, dan kedua sahabatnya itu tentu saja mulai berubah sesuai kehidupan mereka masing-masing. Terlebih setelah mulai bersekolah di Ryokubita, setelah bertemu teman-teman baru, entah mengapa Taito merasa persahabatannya dengan kedua orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri itu menjadi lebih renggang dari sebelumnya. Apalagi setelah Yuuji bertemu dengan gadis waffle ice cream, perhatiannya jadi terpecah lagi, bahkan terkesan lebih memeprhatikan gadis manja itu.

Lupakan soal hal menyebalkan itu, kini waktunya bertemu kembali dengan kedua sahabatnya, Taito tak ingin [i]mood[/i]nya rusak hanya gara-gara seorang gadis. Maka dengan langkah ringan ia berjalan menuju tempat persembunyian yang terletak di dekat sungai di dalam hutan kecil yang masih termasuk dalam pekarangan rumah tempat tinggal Taito. Keluarga Hiromatsu memang merupakan salah satu pengelola perusahaan yang cukup terkemuka di Nara, wajar saja bila memiliki lahan yang cukup luas. Namun dalam hati kecilnya Taito sama sekali tak tertarik untuk menjadi pewaris pengelola perusahaan, meski ia lah satu-satunya penerus sah keluarga Hiromatsu. Dirinya yang semenjak kecil telah dididik agar menjadi penerus yang bia bertanggung jawab dengan baik lebih memilih mengabaikan segala yang ia terima dan berlaku layaknya anak-anak pada umumnya. Justru lebih condong kearah anak yang tidak patuh, sering kabur dari rumah dan membenci segala aturan yang ditetapkan sang ayah. Sungguh, ia lebih bahagia saat bersama dengan kedua sahabatnya.

Tak berapa lama, ia pun sampai di tempat perjanjian. Ternyata sesuai harapannya, tempat itu tak banyak berubah, hanya saja terlihat makin sempit karena tubuh Taito yang kini makin dewasa. Sungai berair jernih masih mengalir tenang, sarang burung di atas pohon sana masih terletak rapi, hanya saja penghuninya yang sedikit berubah. Daun-daun berserakan yang menjadikan tanah nyaman untuk di duduki juga masih banyak tersebar di sekitar pohon-pohon yang tumbuh makin menjulang ke atas. Taito kini berjalan perlahan ke titik persembunyiannya bersama kedua sahabatnya, kedua iris sewarna malam tanpa bintangnya menangkap keberadaan sesosok manusia yang dikenalinya sebagai Tomoe, si kecil yang selalu bersemangat. Dan saat Taito mendekati si kecil Tomoe, seorang lagi sahabatnya terlihat baru saja datang mengucapkan salam selamat pagi. Sahabat yang selalu dianggap Taito sebagai kakak, seseorang yang baginya sangat berarti lebih dari keluarga sendiri.

“Ohayou!” jawabnya penuh semangat pada kedua sahabatnya.

RP : YuuNa (Tomoe)

Libur telah tiba~!


Yap tidak dapat disangkal lagi kalau hari libur yang selalu anak perempuan berpipi chubby, bertambah cubby pastinya, yang sedang membantu Ibunda yang amat ia cintai di rumah. Hari ini Ibunya sedang memasak di dapur, sedangkan Tomoe menjemur pakaian yang telah di cuci ditemani dengan anjing paling setia yang bernama Monzaemon. Anjing ras siberian husky yang selalu dipanggil seenak perut pemiliknya saja, terkandang di panggil ‘Monzaemon-chan’ terkadang ‘Monbiritchi’ atau ‘Mon-montchi’ yah apalah itu panggilan yang diberikan dari sang pemiliknya, Monzaemon akan selalu menjaga anak itu bahkan jika ia harus sampai merelakan nyawanya. Tomoe mengkibas-kibaskan baju yang telah di cuci sebelum ia menjemurnya, yang diajarkan Ibu sih begitu. “Guk! Guk!” Monzaemon berseru sambil melompat. “Ehe?” Tomoe menolah ke arah anjing kesayangannya itu, Tomoe nampak bingung.


“Nyahaha~” dengan wajahnya yang begitu ceria dan bersinar layaknya matahari di pagi hari, ya karena memang sekarang maish pagi, Tomoe mengkibas-kibaskan baju yang basah itu kearah Monzaemon, Tomoe terlihat sangat senang sekali. Sementara Monzaemon sibuk menghindar. Entah apa yang dipikirkan oleh anak yang satu itu, Tomoe kira baju itu adalah mainan? Dia sudah biasa membantu Ibunya kok. [color=#c0c0c0]“Moepi, jangan kamu jadi kan baju bersih itu mainan!”[/color] seru Ibunya dari dapur. Tomoe sontak menghentikan gerakan liarnya itu, “Duh. Monzaekyun sih...” keluhnya sambil menrengut. Atas dasar apa anak yang selalu mencepol rabutnya menjadi dua itu menyalahkan anjing nya yang tidak tahu apa-apa?


Makanan pun sudah siap, kini waktu yang Tomoe paling sukai pun tiba. Karena kemarin Ibunya mendapatkan untung banyak, hari ini mereka bisa memakan makanan yang enak dan sangat bergizi. Di atas meja yang serbaguna itu, ada tempura, chiken katsu dan beef teriyaki beserta nasinya. Tomoe menghirup aroma yang dikeluarkan oleh para makanan yang masih hangat itu. [i] “Hai~ Aku masih hangat dan enak loh!”[/i] terdengar suara yang sungguh menggoda, suara siapakah itu? Suara itu berasal dari tempura udang yang bergoyang-goyang dimata bulat mirip bola sepak milik gadis yang air liurnya sudah hampor menetes keluar dari bibir merah mudanya itu. “Itadakimahou~!” seru Tomoe sambil menepuk kedua tangannya dan langsung merai sumpit dan menyabet satu tempura udang.


Ibundanya tersenyum, [color=#c0c0c0] “Makan yang lahap ya..[/color] ucap Ibunya sambil menghelus kepala anak yang ia cintai dengan lembut dan penuh kasih sayang. “Meccha umai~!” seru Tomoe sambil tersenyum hingga matanya yang bulat itu menyipit dan membuat semua orang ingin mencubit kedua pipinya yang lebih mirip bakpao daging itu. ak lupa, Monzaemon pun ikut makan enak, ia di berikan semangkuk penuh nasi beserta daging, Monzaemon pun makan begitu lahap.


Setelah selesai memberesakan semuanya, Tomoe pun duduk didepan televisi sambil menonton acara siang, biasanya di televisi pada pukul segitu di tayangkan acara ibu-ibu yang sedang bergosip ria. Ia pun menyaksikannya begitu serius mencoba untuk memperhatikan dan mengerti apa yang sedang para Ibu-ibu di tv itu bicarakan. “Mama, Tante girang itu siapa ya?” tanya Tomoe sambile mengkerutkan dahi dan mencondongkan bibir mungilnya kedepan, sementara kedua tangannya memegang cepolan rambutnya. [b]PRANG![/b] terdengar suara mangkuk plastik jatuh menimpa lantai, sontak Tomoe pun kaget dan melongo. “Ma?” Tomoe melongok untuk memastikan, tiba-tiba Ibunya berlari menuji tv dan segera mematikannya. [color=#c0c0c0]“Hahah! Tomoe tidak main bersama Yuuji dn Taito? Sudah waktunya bermain kan ya!”[/color] Ibunya tertawa sungguh aneh dan terkesan seperti memaksa anaknya untuk lebih baik main di luar sana bersama kedua sahabatnya. “Eh? Shimatta~ Iya, Tomoe lupa! Kan mau main sama Nicchan dan Taichan!” Tomoe yang panik pun segera melompat. [color=#c0c0c0] “Nah kan, hayo cepat!”[/color] seru Ibunya menggiring Tomoe menuju kamarnya untuk mengganti baju.


Setelah berpamitan Tomoe yang hari ini mengenakan baju kodok merah yang berbentuk rok bewaran merah yang terdapat satu kantong di depan dada dan dua kantong di bagian paha, mengenakan kaos bewarna merah muda, membawa tas selempang kecil berbentuk strawberry, sepatu pantofel hitam dengan kaos kaki bewarna putih itun berangkat bersama Monzamon. “Oke~ Kita akan berpetualang Monbiritchu~” seru Tomoe sambil mengangkat satu kepalan tangan kanannya keudara. Seakan akan mereka akan menempuh jaraj yang sungguh jauh seperti mau ke sekolah sihirnya yang bernama Ryokubita itu. Tomoe pun mulai melangkahkan kaki nya dengan semangat menuju tujuan utamanya, rumah Taito.


“Hosh! Hosh!” nafas Tomoe sudah tersengal-sengal, “Monzaekyun, nampaknya kita terlalu bersemangat yah... Hosh!” keluh Tomoe sambil berusaha mengatur nafasnya. “Guk!” sahut Monzaemon yang kalau ia bisa masuk di dunia game, ia pasti kan mengerik emoticon ‘/swt’. Dan kamu tahu? Jarak rumah Tomoe dengan Taito hanyalah... Rumah Taito tepat berada di samping rumah sederhana yang biasa Tomoe, Ibunya dan Monzaemon jadikan tempat tinggal. Kok Tomoe nampak kelelahan seperti habis lari mengitari satu putaran lapangan bola? Entahlah. “Taicchan! Main yu~!” seru Tomoe sambil menempelkan wakah bulatnya itu ke besi-besi yang menutupi rumah Taito yang besar itu.


[color=#c0c0c0] “Ohayou~”[/color]


Tiba-tiba saja terdengar suara yang berat, seharusnya sih Tomoe mengenali suara itu. Tomoe diam sejenak, kemudian menoleh, “Are~ Bikkurishita~!” serunta sambil melongo melihat sesosok laki-laki tinggi yang selalu ia panggil ‘Nicchan’. “Ohayou sa~n! Niccha~n!” seru Tomoe kemudian menghampiri Yuuji dengan riang sambil melompat-lompat kecil. “Nicchan, Tomoe kaget loh!” serunya sambil meraih tangan Yuuji kemudian menggoyang-goyangkannya.

Kamis, 08 Oktober 2009

RP: YuuNa (Yuuji)

Kedua orang tua Yuuji tampak sedang sibuk dengan baju-baju mereka. Yuuji tak tinggal diam, ia ikut membantu ibunya memasukkan barang-barang kedalam koper dan mengangkatnya ke mobil. Orang tuanya akan pergi ke rumah orang tua mereka karena ada suatu urusan mendadak dan akan meninggalkan Yuuji sendiri untuk beberapa minggu. Tapi Yuuji tidak keberatan karena kebetulan liburan ini ia akan bersenang-senang dengan kedua sahabatnya dan dengan Shina tentu saja. Kemarin sebelum pulang dari Ryokubita, Shina mengundang Yuuji, Taito dan Tomoe kesebuah pantai di Odaiba. Tiba-tiba wajah Yuuji memerah, ia merasakan sesuatu yang hangat menjalari tubuhnya ketika ia mengingat tentang Shina. Ia telah jatuh cinta dan ia akan segera mengutarakan perasaannya nanti di pantai Odaiba.

"Yuuji, muka mu memerah. Sakitkah?"

Sebuah tangan yang hangat menempel di kening Yuuji. Ibunya tampak khawatir melihat wajah Yuuji yang tiba-tiba memerah. Pemuda itu hanya tersenyum lalu menggeleng. "Tidak, aku tidak sakit. Tenang saja," ujarnya. Ibunya balas tersenyum kearah Yuuji dan memeluknya erat. Rasanya berat bagi ibunya untuk meninggalkan anak semata wayangnya sendirian. Namun ia tahu bahwa Yuuji adalah anak yang kuat dan mandiri. Lagipula Yuuji sudah berumur 16 tahun, jadi ibunya seharusnya tidak memperlakukannya seperti anak-anak lagi. Ayah Yuuji yang sudah berada di dalam mobil memanggil ibunya untuk lekas berangkat. Dengan tergesa-gesa, ibunya segera masuk kedalam mobil sambil sedikit berteriak kecil kearah Yuuji.

"Ibu menyimpan uang di dekat televisi untuk perjalananmu bersama teman-teman di Odaiba!"

"Hai hai wakarimashita."

Yuuji melambaikan tangannya seraya memandang kepergian kedua orang tuanya. Setelah itu ia kembali masuk kedalam rumah dan mengambil tas nya lalu ia sandangkan di bahunya. Dia mengambil uang yang berada di dekat televisi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Tak jauh dari situ terdapat sebuah benda berbentuk kotak berukuran sedang yang sudah terbungkus rapi oleh pembungkus kado berwarna cerah. Yuuji tersenyum melihat benda itu, mengambilnya dan memasukkannya kedalam tasnya. Itu adalah sebuah benda yang ia beli untuk diberikan kepada Shina. "Osh--saatnya menjemput Taito dan Tomoe-chan," gumam Yuuji sambil berjalan keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya.

Yuuji berjalan menuju rumah sahabatnya. Jarak dari rumah Yuuji dan rumah Taito tak begitu jauh, hanya harus melewati beberapa blok rumah saja. Biasanya Tomoe-chan sudah standby di rumah Taito, jadi Yuuji hanya tinggal satu kali saja menjemput. Dan mereka pastinya sudah berada di tempat persembunyian mereka dirumah Taito. Kini ia dan Taito sudah berumur 16 tahun sedangkan Tomoe-chan masih berumur 15. Rasanya agak konyol jika mereka masih suka berkumpul ditempat itu. Yuuji hanya tersenyum kecil. Tak rela juga ia meninggalkan tempat bersejarah itu. Tempat yang sudah terlampai tersimpan banyak kenangan dan rahasia mereka bertiga.

Tak berapa lama, Yuuji memberhentikan langkah kakinya. Ia sudah berada di sebuah rumah besar dan tanpa ragu ia masuk kedalam halamannya dan langsung menuju kesebuah tempat yang tak ubahnya sebuah hutan. Didekat sebuah sungai kecil, Yuuji bisa melihat kedua sosok sahabat-sahabatnya. Yuuji menghampiri mereka dalam diam dan ketika sudah dekat, ia menyapa dengan suaranya yang sudah mulai terdengar berat. "Ohayou~"

Blog akan dibajak

Ehem--ga basa-basi dan banyak omong, cuma mau kasih tau aja kalo nanti blog ini akan di bajak oleh saya sendiri dan teman-teman di dunia RolePlay..mwahahahah

Jadi kalo mau baca, silahkan baca..tapi ratingnya..ehem..agak dewasa XD

jyaaa

Rabu, 07 Oktober 2009

Dunia Buku

Ayayayayay~ liat judul kan? Itu kayaknya lucu ya kalo dibikin jadi nama perpustakan atau toko buku gitu. Udah ada belum c? Yang pernah aku tahu sih Gudang Buku. Semacam toko buku kecil gitu. Ga gitu lengkap sih, tapi mereka menjual komik-komik dan buku-buku lama dengan harga murah!! Dulu waktu SMP akhir menuju SMA awal, aku sering nongkrong disana untuk liat-liat buku dan beli buku. Tapi pas aku SMA akhir, toko buku nya udah tutup. Sayang banget. Padahal itu adalah tempat nongkrong favoritku. Ga terlalu jauh pula dari rumah ku.

Sebenarnya bukan itu sih yang mau aku bahas. Hahaha--itu cuma intro ajah. Hehehe--awalnya nih aku mau berkeluh kesah dulu. Kukira waktu sebelum bikin blog, akan sangat gampang ngurusnya. Setiap hari sebelum tidur, nulis aja dulu apa yang ada di otak ke blog. Ya mirip-mirip diari gitu. Tapi ternyata susah juga ya. Karena kesibukan sehari-hari, jadi lupa mau nulis blog. Sekalinya inget, badan udah terlalu capek untuk ngetik. Tapi alhamdulillah hari ini aku bisa ngeapdet blog ini juga :D

Jadi, tadi aku baru nonton anime yang judulnya "Kino no Tabi". Artinya perjalanan Kino. Jadi Kino itu seorang petualang gitu yang datengin beberapa negara, kota dll dan hanya tinggal disana selama 3 hari. Selama dia bertualang itu dia selalu nemuin kota atau negara yang menarik banget isinya. Nah salah satunya yang menarik perhatian aku adalah, episode yang judulnya: "Hon no Kuni" atau bahasa Indonesianya : Negara buku. Jadi intinya, di negara itu sebagian besarnya orangnya tuh suka banget sama buku-buku. Sampai-sampai mereka ada perpustakaan yang isinya adalah buku-buku dari berbagai macam negara diseluruh dunia. Yah, pokoknya biasalah, ada masalah bla bla bla.

Nah, setelah liat anime itu dan melihat perpustakaannya yang luas dan isinya rak buku serta isinya, aku jadi mupeng banget >.<

Dulu cita-cita aku itu, pengen punya perpustakaan sendiri yang isinya komik, novel dll pokoknya lengkap. Tiap sebuah toko buku mengeluarkan buku baru, aku langsung beli, baca dan taro di perpustakaan aku. Atau kalo perlu aku pesen online dari seluruh dunia. Sampai sekarang pun aku masih punya impian kayak gitu karena aku memang maniak baca buku. Sampai-sampai aku tuh jadi careless sama sekeliling kalo udah megang buku. Makan sambil baca, jalan sambil baca, dikamar mandi untuk Pup pun sambil baca. Mwahahahahaha--

Salah satu kartun yang bikin aku ngiler juga adalah Beauty and the Beast. Tau dong kartun itu? Itu adalah salah satu kartun keluaran Disney. Pemeran utama cewenya, si Belle itu kan hampir-hampir sama kayak aku, maniak baca buku. Dan ketika ia udah bersahabat sama Beast(yang lebih cakep waktu jadi beast nya dibanding pas dia udah kembali jadi prince) dan Beast nunjukkin satu ruangan yang bikin aku dan Belle terperangah.

Satu ruangan besaaaaaaaaaaaaaaaaar sekali. Kira-kira besarnya sebesar ruang dansa ya. Itu isinya rak buku semuaaaaaaa!! Bertingkat-tingkat! Oh My God!! Aku rela deh ga dikasi laptop atau Handphone asal ruangan itu buat aku! Aku bisa ngerasain gimana perasaan Belle ketika Beast bilang semua yang ada disitu adalah milik Belle. Bisa-bisa aku pingsan dan sumpah, bakal mati bahagia! Wahaahhaah lebay? Ngga!! Ga papa deh ga nikah sama prince charming atau knight yang gagah perkasa. Ga papa ga dapet gaun terindah diseluruh dunia asal bisa dapetin ruangan penuh buku itu.

Hwaaaaaaa

Saya maniaaak =)) *ngakak*

Makanya teman-teman, doain saya jadi orang sukses ya biar bisa bikin impian ku jadi kenyataan. Punya satu ruangan besar sekali yang akan kupergunakan sebagai ruang perpustakaan :D Hehehehe

Bye~

Minggu, 04 Oktober 2009

Nihon buyou's first performance :D

Hwaaaaaaa~ kyou wa--
are?

chigau wa :))

kyou janai, kinou :))

ehem--Kinou wa tottemo ureshikatta wa yo~

Kemarin, tepatnya tanggal 3 oktober 2009, Nihon Buyou Club performance untuk pertama kali nya di Senayan City dalam acara Sakura and Melati in Harmony--kalo ga salah namanya itu. Our first performance >.< Kami membawakan tarian Yosakoi dan bon odori kemarin. Tante ku 2 orang plus temen tante ku juga. Om ku n istrinya dateng juga sih, tapi telat banget XD aku tampilnya jam 3, mereka baru dateng jam setengah 5..Hahahay~ Tapi yang jelas, 2 orang tante ku dah nntn, rekam dan foto, jadi aku seneng juga.

Alhamdulillah di penampilan pertama kali kami, tanggapan dari orang-orang lumayan menyenangkan. Hehehehe..untuk kurang nya dan segala macemnya, belum tahu niy. Soalnya setelah acara, ngumpul bentar wat makan trus beberapa orang misah dari rombongan untuk ngumpul sama keluarganya, termasuk aku. Jadi,kata pengajar klub ku, evaluasinya hari senin ajah.

Kemarin benar-benar menyenangkan plus deg-degan abis-abisan. Sekali lagi, untungnya kami lumayan berhasil. Hwaaaa Ureshikatta >.<

Sumpah, sampai speechless niy >.<

Acara kemaren menurut aku udah memberikan kepercayaan diri dan semangat lebih bagi aku dan kelompok aku. Dan juga, hubungan kita semua semakin erat. Bahagia banget, sumpah meski kami masih banyak kurangnya. Ini adalah sebuah kemajuan dan kesempatan emas banget bagi kami. Kenapa? Karena bisa tampil di acara besar-besaran banget di perform pertama kami. Kenapa aku bilang besar? Karena acara itu ada di mall, which is diliat banyak orang banget dan yang ngadain acaranya juga bukan orang biasa. Anggota kwoni dan yang dateng juga orang-orang besar macem orang2 kedutaan dll.

Senpai ku sih bilang waktu itu bakal datang pak SBY, Bu Agum Gumelar--kalau beliau memang ada, aku liat dan beliau juga datang ke kampus untuk liat latihan kami--, orang-orang kedutaan dan wakil dari 20 negara Asia lainnya. What a big event,eh! Makanya, ini bener-bener kehormatan bagi aku :D Aaaaaaah--sekali lagi, Ureshikatta!!!

Speechless XD

Maju terus, Nihon Buyou!! Ganbarimashou!!!

Kamis, 01 Oktober 2009

Penipuaaaaaaan!!!!!

mwahahahahahahahah~ *ketawa gila*

yo yo i'm back :D

Sorry banget deh baru nongol lagi, kemaren banyak banget kejadian yang bikin ga bisa apdet ini blog. Mau sekalian curcol ah--hehehehe. Jadi waktu itu udah gatel banget mau ngeblog, soalnya dapet hal yang menarik sekaligus bikin gondok. Dan itu topik emang bagus banget ditaro diblog biar orang-orang yang kebetulan baca blog ku, jadi bisa jaga-jaga. Apakah itu? Jreng jreeeeeng~ Rahasia dulu :D pokoknya mau curcol :D

Jadi alasan aku ga bisa ngeblog adalah karena blutut laptop rusak. Huhuhu :(( jadi ceritanya hap aku ga ada kabel datanya, jadi kalo mau masukin poto2, aku harus masukin lewat blutut antara laptop dan hape. Nah waktu mau masukin poto untuk di pos di blog, blutut nya error!! Paniiiik! Ya sudah, jadi males deh. Lagian emang sibuk sih akhir-akhir ini, udah masuk kuliah soalnya *alesan* wakakakakaak. Itu doang sih alesannya kenapa ga apdet blog.

Akhirnya sekarang udah bisaa! Bukan karena blutut nya udah sembuh, tapi abis minjem kabel data punya temen. Mwahahahaha~ jadilah baru mau apdet blog lagi..

Udahan ah curcol nya, sekarang masuk ke topik serius.

PENIPUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN!!

Jadi ceritanya, sekitar hari minggu yang lalu, aku pulang dari Bogor naek kereta ekonomi. Tadinya mau naek ekonomi AC, ternyata hari itu cma ada sampe jam 6 sore. Karena waktu sampai di stasiun bogor, jam setengah 8 malem, aku dan tante aku naek yang ekonomi ke univ pancasila. Aku nginep di kosan tante dulu. Nah, tahu sendirilah segimana rame nya itu ekonomi kan? Dan ada tempat yang ga gitu rame di salah satu gerbong yang ga ada lampunya. Ya udah aku disitu sama tante ku. Mayanlah dapet duduk. Trus tante ku aus dan beli minuman di si abang2 yang jual. Beli air kemasan botol dengan harga rp.3000. Mahalbanget. Tapi ga papa lah. Kita minumlah tuh. Eh kok, rasa air nya agak aneh. Tapi kita ga curiga.

Pas nutup botol minum, ternyata ada sesuatu yang aneh!!

Di tutup botolnya, dibagian atasnya disilet ternyata!! nih contoh foto2 nya








Aku curiga itu adalah botol bekas yang tinggal isi ulang entah pake aer keran atau aer comberan lewat tutup botol yang disilet itu. Serem banget! Penipuan banget! bikin kesel! Padahal segelnya masih bagus loh>.<

Bagi yang baca blog aku ini, hati2 banget ya kalo mau beli minuman kayak gitu. harus teliti pokoknya!!