Minggu, 11 Oktober 2009

RP : YuuNa (Taito)

Pagi yang cerah, hari ini Taito begitu bersemangat sebab ini adalah hari keberangkatannya untuk berlibur bersama Yuuji dan Tomoe. Tentu saja pemuda lima belas tahun ini sungguh bersemangat, sebab setelah kemarin sempat khawatir kalau-kalau ia harus menghabiskan waktu dirumah selama liburan, sungguh diluar dugaan ternyata ayahnya mengizinkannya untuk berlibur bersama kedua sahabatnya. Sayangnya kali ini bukan hanya mereka bertiga yang ikut dalam perjalanan ini, tapi gadis waffle ice cream juga, justru sebenarnya gadis pencari perhatian itu yang mengajak Yuuji untuk berlibur bersama. Taito tentu saja tak dapat tinggal diam, tak mungkin ia membiarkan kakak tersayangnya hanya berduaan dengan seorang gadis, terlebih gadis yang terlihat manja dan selalu mencari perhatian itu.

Maka setelah selesai bersiap diri, juga mengecek semua barang yang harus dibawa, berangkatlah Taito menuju tempat persembunyiannya bersama dua sahabatnya. Bila dipikir-pikir sudah dua tahun pula ia tak mengunjungi tempat itu. Bagaimana keadaan tempat itu sekarang ya? Taito berharap tak ada yang berubah dari sana. Mungkin hanya tempat itulah harapan terakhir yang dapat mengingatkannya pada masa lalu, sebab kini Yuuji maupun Tomoe sudah beranjak dewasa, dan kedua sahabatnya itu tentu saja mulai berubah sesuai kehidupan mereka masing-masing. Terlebih setelah mulai bersekolah di Ryokubita, setelah bertemu teman-teman baru, entah mengapa Taito merasa persahabatannya dengan kedua orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri itu menjadi lebih renggang dari sebelumnya. Apalagi setelah Yuuji bertemu dengan gadis waffle ice cream, perhatiannya jadi terpecah lagi, bahkan terkesan lebih memeprhatikan gadis manja itu.

Lupakan soal hal menyebalkan itu, kini waktunya bertemu kembali dengan kedua sahabatnya, Taito tak ingin [i]mood[/i]nya rusak hanya gara-gara seorang gadis. Maka dengan langkah ringan ia berjalan menuju tempat persembunyian yang terletak di dekat sungai di dalam hutan kecil yang masih termasuk dalam pekarangan rumah tempat tinggal Taito. Keluarga Hiromatsu memang merupakan salah satu pengelola perusahaan yang cukup terkemuka di Nara, wajar saja bila memiliki lahan yang cukup luas. Namun dalam hati kecilnya Taito sama sekali tak tertarik untuk menjadi pewaris pengelola perusahaan, meski ia lah satu-satunya penerus sah keluarga Hiromatsu. Dirinya yang semenjak kecil telah dididik agar menjadi penerus yang bia bertanggung jawab dengan baik lebih memilih mengabaikan segala yang ia terima dan berlaku layaknya anak-anak pada umumnya. Justru lebih condong kearah anak yang tidak patuh, sering kabur dari rumah dan membenci segala aturan yang ditetapkan sang ayah. Sungguh, ia lebih bahagia saat bersama dengan kedua sahabatnya.

Tak berapa lama, ia pun sampai di tempat perjanjian. Ternyata sesuai harapannya, tempat itu tak banyak berubah, hanya saja terlihat makin sempit karena tubuh Taito yang kini makin dewasa. Sungai berair jernih masih mengalir tenang, sarang burung di atas pohon sana masih terletak rapi, hanya saja penghuninya yang sedikit berubah. Daun-daun berserakan yang menjadikan tanah nyaman untuk di duduki juga masih banyak tersebar di sekitar pohon-pohon yang tumbuh makin menjulang ke atas. Taito kini berjalan perlahan ke titik persembunyiannya bersama kedua sahabatnya, kedua iris sewarna malam tanpa bintangnya menangkap keberadaan sesosok manusia yang dikenalinya sebagai Tomoe, si kecil yang selalu bersemangat. Dan saat Taito mendekati si kecil Tomoe, seorang lagi sahabatnya terlihat baru saja datang mengucapkan salam selamat pagi. Sahabat yang selalu dianggap Taito sebagai kakak, seseorang yang baginya sangat berarti lebih dari keluarga sendiri.

“Ohayou!” jawabnya penuh semangat pada kedua sahabatnya.

RP : YuuNa (Tomoe)

Libur telah tiba~!


Yap tidak dapat disangkal lagi kalau hari libur yang selalu anak perempuan berpipi chubby, bertambah cubby pastinya, yang sedang membantu Ibunda yang amat ia cintai di rumah. Hari ini Ibunya sedang memasak di dapur, sedangkan Tomoe menjemur pakaian yang telah di cuci ditemani dengan anjing paling setia yang bernama Monzaemon. Anjing ras siberian husky yang selalu dipanggil seenak perut pemiliknya saja, terkandang di panggil ‘Monzaemon-chan’ terkadang ‘Monbiritchi’ atau ‘Mon-montchi’ yah apalah itu panggilan yang diberikan dari sang pemiliknya, Monzaemon akan selalu menjaga anak itu bahkan jika ia harus sampai merelakan nyawanya. Tomoe mengkibas-kibaskan baju yang telah di cuci sebelum ia menjemurnya, yang diajarkan Ibu sih begitu. “Guk! Guk!” Monzaemon berseru sambil melompat. “Ehe?” Tomoe menolah ke arah anjing kesayangannya itu, Tomoe nampak bingung.


“Nyahaha~” dengan wajahnya yang begitu ceria dan bersinar layaknya matahari di pagi hari, ya karena memang sekarang maish pagi, Tomoe mengkibas-kibaskan baju yang basah itu kearah Monzaemon, Tomoe terlihat sangat senang sekali. Sementara Monzaemon sibuk menghindar. Entah apa yang dipikirkan oleh anak yang satu itu, Tomoe kira baju itu adalah mainan? Dia sudah biasa membantu Ibunya kok. [color=#c0c0c0]“Moepi, jangan kamu jadi kan baju bersih itu mainan!”[/color] seru Ibunya dari dapur. Tomoe sontak menghentikan gerakan liarnya itu, “Duh. Monzaekyun sih...” keluhnya sambil menrengut. Atas dasar apa anak yang selalu mencepol rabutnya menjadi dua itu menyalahkan anjing nya yang tidak tahu apa-apa?


Makanan pun sudah siap, kini waktu yang Tomoe paling sukai pun tiba. Karena kemarin Ibunya mendapatkan untung banyak, hari ini mereka bisa memakan makanan yang enak dan sangat bergizi. Di atas meja yang serbaguna itu, ada tempura, chiken katsu dan beef teriyaki beserta nasinya. Tomoe menghirup aroma yang dikeluarkan oleh para makanan yang masih hangat itu. [i] “Hai~ Aku masih hangat dan enak loh!”[/i] terdengar suara yang sungguh menggoda, suara siapakah itu? Suara itu berasal dari tempura udang yang bergoyang-goyang dimata bulat mirip bola sepak milik gadis yang air liurnya sudah hampor menetes keluar dari bibir merah mudanya itu. “Itadakimahou~!” seru Tomoe sambil menepuk kedua tangannya dan langsung merai sumpit dan menyabet satu tempura udang.


Ibundanya tersenyum, [color=#c0c0c0] “Makan yang lahap ya..[/color] ucap Ibunya sambil menghelus kepala anak yang ia cintai dengan lembut dan penuh kasih sayang. “Meccha umai~!” seru Tomoe sambil tersenyum hingga matanya yang bulat itu menyipit dan membuat semua orang ingin mencubit kedua pipinya yang lebih mirip bakpao daging itu. ak lupa, Monzaemon pun ikut makan enak, ia di berikan semangkuk penuh nasi beserta daging, Monzaemon pun makan begitu lahap.


Setelah selesai memberesakan semuanya, Tomoe pun duduk didepan televisi sambil menonton acara siang, biasanya di televisi pada pukul segitu di tayangkan acara ibu-ibu yang sedang bergosip ria. Ia pun menyaksikannya begitu serius mencoba untuk memperhatikan dan mengerti apa yang sedang para Ibu-ibu di tv itu bicarakan. “Mama, Tante girang itu siapa ya?” tanya Tomoe sambile mengkerutkan dahi dan mencondongkan bibir mungilnya kedepan, sementara kedua tangannya memegang cepolan rambutnya. [b]PRANG![/b] terdengar suara mangkuk plastik jatuh menimpa lantai, sontak Tomoe pun kaget dan melongo. “Ma?” Tomoe melongok untuk memastikan, tiba-tiba Ibunya berlari menuji tv dan segera mematikannya. [color=#c0c0c0]“Hahah! Tomoe tidak main bersama Yuuji dn Taito? Sudah waktunya bermain kan ya!”[/color] Ibunya tertawa sungguh aneh dan terkesan seperti memaksa anaknya untuk lebih baik main di luar sana bersama kedua sahabatnya. “Eh? Shimatta~ Iya, Tomoe lupa! Kan mau main sama Nicchan dan Taichan!” Tomoe yang panik pun segera melompat. [color=#c0c0c0] “Nah kan, hayo cepat!”[/color] seru Ibunya menggiring Tomoe menuju kamarnya untuk mengganti baju.


Setelah berpamitan Tomoe yang hari ini mengenakan baju kodok merah yang berbentuk rok bewaran merah yang terdapat satu kantong di depan dada dan dua kantong di bagian paha, mengenakan kaos bewarna merah muda, membawa tas selempang kecil berbentuk strawberry, sepatu pantofel hitam dengan kaos kaki bewarna putih itun berangkat bersama Monzamon. “Oke~ Kita akan berpetualang Monbiritchu~” seru Tomoe sambil mengangkat satu kepalan tangan kanannya keudara. Seakan akan mereka akan menempuh jaraj yang sungguh jauh seperti mau ke sekolah sihirnya yang bernama Ryokubita itu. Tomoe pun mulai melangkahkan kaki nya dengan semangat menuju tujuan utamanya, rumah Taito.


“Hosh! Hosh!” nafas Tomoe sudah tersengal-sengal, “Monzaekyun, nampaknya kita terlalu bersemangat yah... Hosh!” keluh Tomoe sambil berusaha mengatur nafasnya. “Guk!” sahut Monzaemon yang kalau ia bisa masuk di dunia game, ia pasti kan mengerik emoticon ‘/swt’. Dan kamu tahu? Jarak rumah Tomoe dengan Taito hanyalah... Rumah Taito tepat berada di samping rumah sederhana yang biasa Tomoe, Ibunya dan Monzaemon jadikan tempat tinggal. Kok Tomoe nampak kelelahan seperti habis lari mengitari satu putaran lapangan bola? Entahlah. “Taicchan! Main yu~!” seru Tomoe sambil menempelkan wakah bulatnya itu ke besi-besi yang menutupi rumah Taito yang besar itu.


[color=#c0c0c0] “Ohayou~”[/color]


Tiba-tiba saja terdengar suara yang berat, seharusnya sih Tomoe mengenali suara itu. Tomoe diam sejenak, kemudian menoleh, “Are~ Bikkurishita~!” serunta sambil melongo melihat sesosok laki-laki tinggi yang selalu ia panggil ‘Nicchan’. “Ohayou sa~n! Niccha~n!” seru Tomoe kemudian menghampiri Yuuji dengan riang sambil melompat-lompat kecil. “Nicchan, Tomoe kaget loh!” serunya sambil meraih tangan Yuuji kemudian menggoyang-goyangkannya.

Kamis, 08 Oktober 2009

RP: YuuNa (Yuuji)

Kedua orang tua Yuuji tampak sedang sibuk dengan baju-baju mereka. Yuuji tak tinggal diam, ia ikut membantu ibunya memasukkan barang-barang kedalam koper dan mengangkatnya ke mobil. Orang tuanya akan pergi ke rumah orang tua mereka karena ada suatu urusan mendadak dan akan meninggalkan Yuuji sendiri untuk beberapa minggu. Tapi Yuuji tidak keberatan karena kebetulan liburan ini ia akan bersenang-senang dengan kedua sahabatnya dan dengan Shina tentu saja. Kemarin sebelum pulang dari Ryokubita, Shina mengundang Yuuji, Taito dan Tomoe kesebuah pantai di Odaiba. Tiba-tiba wajah Yuuji memerah, ia merasakan sesuatu yang hangat menjalari tubuhnya ketika ia mengingat tentang Shina. Ia telah jatuh cinta dan ia akan segera mengutarakan perasaannya nanti di pantai Odaiba.

"Yuuji, muka mu memerah. Sakitkah?"

Sebuah tangan yang hangat menempel di kening Yuuji. Ibunya tampak khawatir melihat wajah Yuuji yang tiba-tiba memerah. Pemuda itu hanya tersenyum lalu menggeleng. "Tidak, aku tidak sakit. Tenang saja," ujarnya. Ibunya balas tersenyum kearah Yuuji dan memeluknya erat. Rasanya berat bagi ibunya untuk meninggalkan anak semata wayangnya sendirian. Namun ia tahu bahwa Yuuji adalah anak yang kuat dan mandiri. Lagipula Yuuji sudah berumur 16 tahun, jadi ibunya seharusnya tidak memperlakukannya seperti anak-anak lagi. Ayah Yuuji yang sudah berada di dalam mobil memanggil ibunya untuk lekas berangkat. Dengan tergesa-gesa, ibunya segera masuk kedalam mobil sambil sedikit berteriak kecil kearah Yuuji.

"Ibu menyimpan uang di dekat televisi untuk perjalananmu bersama teman-teman di Odaiba!"

"Hai hai wakarimashita."

Yuuji melambaikan tangannya seraya memandang kepergian kedua orang tuanya. Setelah itu ia kembali masuk kedalam rumah dan mengambil tas nya lalu ia sandangkan di bahunya. Dia mengambil uang yang berada di dekat televisi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Tak jauh dari situ terdapat sebuah benda berbentuk kotak berukuran sedang yang sudah terbungkus rapi oleh pembungkus kado berwarna cerah. Yuuji tersenyum melihat benda itu, mengambilnya dan memasukkannya kedalam tasnya. Itu adalah sebuah benda yang ia beli untuk diberikan kepada Shina. "Osh--saatnya menjemput Taito dan Tomoe-chan," gumam Yuuji sambil berjalan keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya.

Yuuji berjalan menuju rumah sahabatnya. Jarak dari rumah Yuuji dan rumah Taito tak begitu jauh, hanya harus melewati beberapa blok rumah saja. Biasanya Tomoe-chan sudah standby di rumah Taito, jadi Yuuji hanya tinggal satu kali saja menjemput. Dan mereka pastinya sudah berada di tempat persembunyian mereka dirumah Taito. Kini ia dan Taito sudah berumur 16 tahun sedangkan Tomoe-chan masih berumur 15. Rasanya agak konyol jika mereka masih suka berkumpul ditempat itu. Yuuji hanya tersenyum kecil. Tak rela juga ia meninggalkan tempat bersejarah itu. Tempat yang sudah terlampai tersimpan banyak kenangan dan rahasia mereka bertiga.

Tak berapa lama, Yuuji memberhentikan langkah kakinya. Ia sudah berada di sebuah rumah besar dan tanpa ragu ia masuk kedalam halamannya dan langsung menuju kesebuah tempat yang tak ubahnya sebuah hutan. Didekat sebuah sungai kecil, Yuuji bisa melihat kedua sosok sahabat-sahabatnya. Yuuji menghampiri mereka dalam diam dan ketika sudah dekat, ia menyapa dengan suaranya yang sudah mulai terdengar berat. "Ohayou~"

Blog akan dibajak

Ehem--ga basa-basi dan banyak omong, cuma mau kasih tau aja kalo nanti blog ini akan di bajak oleh saya sendiri dan teman-teman di dunia RolePlay..mwahahahah

Jadi kalo mau baca, silahkan baca..tapi ratingnya..ehem..agak dewasa XD

jyaaa

Rabu, 07 Oktober 2009

Dunia Buku

Ayayayayay~ liat judul kan? Itu kayaknya lucu ya kalo dibikin jadi nama perpustakan atau toko buku gitu. Udah ada belum c? Yang pernah aku tahu sih Gudang Buku. Semacam toko buku kecil gitu. Ga gitu lengkap sih, tapi mereka menjual komik-komik dan buku-buku lama dengan harga murah!! Dulu waktu SMP akhir menuju SMA awal, aku sering nongkrong disana untuk liat-liat buku dan beli buku. Tapi pas aku SMA akhir, toko buku nya udah tutup. Sayang banget. Padahal itu adalah tempat nongkrong favoritku. Ga terlalu jauh pula dari rumah ku.

Sebenarnya bukan itu sih yang mau aku bahas. Hahaha--itu cuma intro ajah. Hehehe--awalnya nih aku mau berkeluh kesah dulu. Kukira waktu sebelum bikin blog, akan sangat gampang ngurusnya. Setiap hari sebelum tidur, nulis aja dulu apa yang ada di otak ke blog. Ya mirip-mirip diari gitu. Tapi ternyata susah juga ya. Karena kesibukan sehari-hari, jadi lupa mau nulis blog. Sekalinya inget, badan udah terlalu capek untuk ngetik. Tapi alhamdulillah hari ini aku bisa ngeapdet blog ini juga :D

Jadi, tadi aku baru nonton anime yang judulnya "Kino no Tabi". Artinya perjalanan Kino. Jadi Kino itu seorang petualang gitu yang datengin beberapa negara, kota dll dan hanya tinggal disana selama 3 hari. Selama dia bertualang itu dia selalu nemuin kota atau negara yang menarik banget isinya. Nah salah satunya yang menarik perhatian aku adalah, episode yang judulnya: "Hon no Kuni" atau bahasa Indonesianya : Negara buku. Jadi intinya, di negara itu sebagian besarnya orangnya tuh suka banget sama buku-buku. Sampai-sampai mereka ada perpustakaan yang isinya adalah buku-buku dari berbagai macam negara diseluruh dunia. Yah, pokoknya biasalah, ada masalah bla bla bla.

Nah, setelah liat anime itu dan melihat perpustakaannya yang luas dan isinya rak buku serta isinya, aku jadi mupeng banget >.<

Dulu cita-cita aku itu, pengen punya perpustakaan sendiri yang isinya komik, novel dll pokoknya lengkap. Tiap sebuah toko buku mengeluarkan buku baru, aku langsung beli, baca dan taro di perpustakaan aku. Atau kalo perlu aku pesen online dari seluruh dunia. Sampai sekarang pun aku masih punya impian kayak gitu karena aku memang maniak baca buku. Sampai-sampai aku tuh jadi careless sama sekeliling kalo udah megang buku. Makan sambil baca, jalan sambil baca, dikamar mandi untuk Pup pun sambil baca. Mwahahahahaha--

Salah satu kartun yang bikin aku ngiler juga adalah Beauty and the Beast. Tau dong kartun itu? Itu adalah salah satu kartun keluaran Disney. Pemeran utama cewenya, si Belle itu kan hampir-hampir sama kayak aku, maniak baca buku. Dan ketika ia udah bersahabat sama Beast(yang lebih cakep waktu jadi beast nya dibanding pas dia udah kembali jadi prince) dan Beast nunjukkin satu ruangan yang bikin aku dan Belle terperangah.

Satu ruangan besaaaaaaaaaaaaaaaaar sekali. Kira-kira besarnya sebesar ruang dansa ya. Itu isinya rak buku semuaaaaaaa!! Bertingkat-tingkat! Oh My God!! Aku rela deh ga dikasi laptop atau Handphone asal ruangan itu buat aku! Aku bisa ngerasain gimana perasaan Belle ketika Beast bilang semua yang ada disitu adalah milik Belle. Bisa-bisa aku pingsan dan sumpah, bakal mati bahagia! Wahaahhaah lebay? Ngga!! Ga papa deh ga nikah sama prince charming atau knight yang gagah perkasa. Ga papa ga dapet gaun terindah diseluruh dunia asal bisa dapetin ruangan penuh buku itu.

Hwaaaaaaa

Saya maniaaak =)) *ngakak*

Makanya teman-teman, doain saya jadi orang sukses ya biar bisa bikin impian ku jadi kenyataan. Punya satu ruangan besar sekali yang akan kupergunakan sebagai ruang perpustakaan :D Hehehehe

Bye~

Minggu, 04 Oktober 2009

Nihon buyou's first performance :D

Hwaaaaaaa~ kyou wa--
are?

chigau wa :))

kyou janai, kinou :))

ehem--Kinou wa tottemo ureshikatta wa yo~

Kemarin, tepatnya tanggal 3 oktober 2009, Nihon Buyou Club performance untuk pertama kali nya di Senayan City dalam acara Sakura and Melati in Harmony--kalo ga salah namanya itu. Our first performance >.< Kami membawakan tarian Yosakoi dan bon odori kemarin. Tante ku 2 orang plus temen tante ku juga. Om ku n istrinya dateng juga sih, tapi telat banget XD aku tampilnya jam 3, mereka baru dateng jam setengah 5..Hahahay~ Tapi yang jelas, 2 orang tante ku dah nntn, rekam dan foto, jadi aku seneng juga.

Alhamdulillah di penampilan pertama kali kami, tanggapan dari orang-orang lumayan menyenangkan. Hehehehe..untuk kurang nya dan segala macemnya, belum tahu niy. Soalnya setelah acara, ngumpul bentar wat makan trus beberapa orang misah dari rombongan untuk ngumpul sama keluarganya, termasuk aku. Jadi,kata pengajar klub ku, evaluasinya hari senin ajah.

Kemarin benar-benar menyenangkan plus deg-degan abis-abisan. Sekali lagi, untungnya kami lumayan berhasil. Hwaaaa Ureshikatta >.<

Sumpah, sampai speechless niy >.<

Acara kemaren menurut aku udah memberikan kepercayaan diri dan semangat lebih bagi aku dan kelompok aku. Dan juga, hubungan kita semua semakin erat. Bahagia banget, sumpah meski kami masih banyak kurangnya. Ini adalah sebuah kemajuan dan kesempatan emas banget bagi kami. Kenapa? Karena bisa tampil di acara besar-besaran banget di perform pertama kami. Kenapa aku bilang besar? Karena acara itu ada di mall, which is diliat banyak orang banget dan yang ngadain acaranya juga bukan orang biasa. Anggota kwoni dan yang dateng juga orang-orang besar macem orang2 kedutaan dll.

Senpai ku sih bilang waktu itu bakal datang pak SBY, Bu Agum Gumelar--kalau beliau memang ada, aku liat dan beliau juga datang ke kampus untuk liat latihan kami--, orang-orang kedutaan dan wakil dari 20 negara Asia lainnya. What a big event,eh! Makanya, ini bener-bener kehormatan bagi aku :D Aaaaaaah--sekali lagi, Ureshikatta!!!

Speechless XD

Maju terus, Nihon Buyou!! Ganbarimashou!!!

Kamis, 01 Oktober 2009

Penipuaaaaaaan!!!!!

mwahahahahahahahah~ *ketawa gila*

yo yo i'm back :D

Sorry banget deh baru nongol lagi, kemaren banyak banget kejadian yang bikin ga bisa apdet ini blog. Mau sekalian curcol ah--hehehehe. Jadi waktu itu udah gatel banget mau ngeblog, soalnya dapet hal yang menarik sekaligus bikin gondok. Dan itu topik emang bagus banget ditaro diblog biar orang-orang yang kebetulan baca blog ku, jadi bisa jaga-jaga. Apakah itu? Jreng jreeeeeng~ Rahasia dulu :D pokoknya mau curcol :D

Jadi alasan aku ga bisa ngeblog adalah karena blutut laptop rusak. Huhuhu :(( jadi ceritanya hap aku ga ada kabel datanya, jadi kalo mau masukin poto2, aku harus masukin lewat blutut antara laptop dan hape. Nah waktu mau masukin poto untuk di pos di blog, blutut nya error!! Paniiiik! Ya sudah, jadi males deh. Lagian emang sibuk sih akhir-akhir ini, udah masuk kuliah soalnya *alesan* wakakakakaak. Itu doang sih alesannya kenapa ga apdet blog.

Akhirnya sekarang udah bisaa! Bukan karena blutut nya udah sembuh, tapi abis minjem kabel data punya temen. Mwahahahaha~ jadilah baru mau apdet blog lagi..

Udahan ah curcol nya, sekarang masuk ke topik serius.

PENIPUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN!!

Jadi ceritanya, sekitar hari minggu yang lalu, aku pulang dari Bogor naek kereta ekonomi. Tadinya mau naek ekonomi AC, ternyata hari itu cma ada sampe jam 6 sore. Karena waktu sampai di stasiun bogor, jam setengah 8 malem, aku dan tante aku naek yang ekonomi ke univ pancasila. Aku nginep di kosan tante dulu. Nah, tahu sendirilah segimana rame nya itu ekonomi kan? Dan ada tempat yang ga gitu rame di salah satu gerbong yang ga ada lampunya. Ya udah aku disitu sama tante ku. Mayanlah dapet duduk. Trus tante ku aus dan beli minuman di si abang2 yang jual. Beli air kemasan botol dengan harga rp.3000. Mahalbanget. Tapi ga papa lah. Kita minumlah tuh. Eh kok, rasa air nya agak aneh. Tapi kita ga curiga.

Pas nutup botol minum, ternyata ada sesuatu yang aneh!!

Di tutup botolnya, dibagian atasnya disilet ternyata!! nih contoh foto2 nya








Aku curiga itu adalah botol bekas yang tinggal isi ulang entah pake aer keran atau aer comberan lewat tutup botol yang disilet itu. Serem banget! Penipuan banget! bikin kesel! Padahal segelnya masih bagus loh>.<

Bagi yang baca blog aku ini, hati2 banget ya kalo mau beli minuman kayak gitu. harus teliti pokoknya!!

Sabtu, 26 September 2009

Pacar VS Temen

Siaaang :D

Kali ini aku mau mengangkat tema yang menurut aku lumayan menarik, hehehe. Tema nya yaitu, pacar vs teman. Aku yakin, dari judulnya aja pasti kalian udah langsung tau kan, apa yang mau aku bahas disini? Bisa dibilang masalah ini common banget dan sering banget dibicarain oleh cewe-cewe. Tapi ga tau deh kalo anak-anak cowo sering ngomongin tentang masalah ini atau nggak. Yang jelas, dikehidupanku sih sering banget orang-orang disekelilingku ngomongin tentang hal ini dan juga tentang pacar vs keluarga. Wagagagga

Masalah pacar vs keluarga juga menurutku masalah yang seru banget wat dibahas, tapi ini nanti ya aku bahasnya.

Temen-temen ku sering bahas tentang pacar dan teman. Kalau ditanya tentang, "lebih milih mana, pacar atau teman?" kebanyakan dari mereka pasti bilang "gw c lebih milih temen daripada pacar, soalnya kalo pacar ilang, bisa dicari lagi sedangkan temen susah dicari nya." Ehem--memang sih itu ada benernya dan temen yang denger hal itu pasti akan langsung berbinar-binar. Pada saat itu, cewe yang ngomong kayak gitu tuh lagi ga punya pacar. Dan sekarang, setelah dia punya pacar, apa yang terjadi? Dia ga punya temen dan temen2 yang dulu deket sama dia udah ga deket lagi. Mau tau karena apa? Karena si cewe itu lebih memilih berduaan sama pacarnya dibanding ngumpul sama teman2 nya. Aku sih cuma bisa nyengir aja. Itu kenyataan loh! Hahahahaha

Biasanya sih yang bilang lebih milih temen dibanding pacar itu kebanyakan yang lagi jomblo. Wagagagga. Ada juga sih beberapa yang memang beneran lebih milih temen dibanding pacar, tapi ga banyak. ya bayangin aja deh, ga mungkin kan kita nolak ajakan pacar kita terus sedangkan kita hangout ama temen mulu. Bisa-bisa pacar kita cemburu dan ngamuk dan bisa-bisa kita malah dituduh yang nggak-nggak. Disangka selingkuh lah, disangka ga sayang pacar lah dan ujung-ujung nya pasti tengkar. Jadi?

Jadi, harus lebih memilih pacar dibanding temen?

Menurutku, itu juga nggak betul. Kalau kita lebih memilih pacar, gimana perasaan teman-teman kita? Misal sebelum pacaran, kita dekeeet banget sama temen2, selalu maen tiap minggu ato ga sering ngobrol lewat confrence di telepon dan lain sebagainya. Trus setelah pacaran, kita jadi jauh gara-gara sibuk sama pacar, kan ga enakin tuh. temen kita pasti jadi sebel sama kita dan pasti ujung2nya ngambek ato marahan. Nah makanya, aku selalu berpendapat beda dengan teman2 ku yang bilang lebih milih temen dibanding pacar. Kalau aku sih,

MEMILIH TEMAN DAN PACAR :D

well, ini mungkin bakal lebih susah dilakuin ya karena semua manusia pasti punya ego nya sendiri-sendiri. Apalagi kalau kita jarang bisa ketemu sama si pacar, pasti pengennya beduaaaaaaan aja, pacaraaaaaan mulu dll. Iya ga? iya ga? Tapi ini lebih masuk akal untuk dilakukan dan tidak menyakiti kedua pihak. Betul kan? Kalau aku sih punya rencana, seandainya aku udah punya pacar (saat ini masih jomblo :D) aku bakal bikin rules soal hangout bareng.

1. Kalau mau jalan sama aku, pihak temen atau pihak pacar, harus ngeschedule terlebih dahulu. Karena, aku akan jalan bareng siapapun yang bikin jadwal duluan sama aku.

2. Minta maaf banget, aku akan membatalkan janji pada hari tersebut apabila ada acara keluarga. Bcuz family come first^^.

Udah sih itu doang rulesnya. Cuma dua dan sebenernya ga susah di maintain. Nah, enaknya kalau kita bisa deketin pacar kita sama temen2 kita. Jadi kita bisa jalan sekalian dengan pacar dan temen, enak kan? Ya, tapi hati-hati aja.. Jangan sampai temen ato pacar kita genit. Hehehehe

Nah itu lah opini singkat aku tentang pacar vs temen.

Ehm--ini singkat loh! Hehehehe

see you in the next topic about pacar vs keluarga :D

Jumat, 25 September 2009

Missa Sleeper

Hari ini mau ngomongin--

Ha? Udah jam setengah 4?

Emang~

Apa? Tidur? Masih jaman ya tidur =)) *plaaak*

Peace--ini gy ga bisa tidur niy dan bener-bener gy pengen curhat. uhuhu.

Hari ini mau ngomongin tentang character yang aku pegang di forum RPG IndoHogwarts. Sebenarnya aku memegang banyak sekali chara di IH dan semua nya --mau gak mau-- aktif. Dan waktu itu lagi ada lowongan untuk megang exchange student dan aku daftar. Ternyata aku diterima. Kukira ya cuma have fun aja tu exchange student di IH, ga taunya dia punya tugas berat dan rasanya tugasnya itu untuk membantu staff mengawasi forum itu. Tugasnya adalah memantau kelas-kelas di IH. Per karakter dapat 4 kelas. Dan aku ngerasa kewalahan banget. Awalnya sih ga begitu kerasa kewalahannya. Karena pada saat itu chara yang aktif hanya dua orang, Elena dan Missa, si exchange student itu.

Eh, begitu pulang ke Bogor dalam rangka libur menyambut lebaran dan lebaran, aku mulai ngerasa kewalahan. Yang pasti kita sibuk kan dirumah. Ya sibuk tidur lah, sibuk maen laptop lah, sibuk nge FB lah, sibuk maen PS lah *plaak!* yah Pokoknya sibuklah, terutama pada saat lebaran ga ada pembantu 2 hari. Udah gitu, kebetulan sodara-sodara pada ngumpul dan Om yang kerja di India--dan jarang pulang itu-- untuk lebaran tahun ini pulang ke Indonesia, jadi kita ga nyia2in waktu. Bersenang-senanglah kita tiap hari jalan-jalan. Jadi anak-anak ku di IH sangat terlantar T______T Udah gitu, aku memang udah punya janji untuk mengaktifkan 2 karakter lainnya yang udah lulus dari Hogwarts tapi masih aktif jadi penyihir dewasa.

Sumpah aku kewalahan ngurusnya. Banyak utang repp (repp maksudnya reply posting), mana WB pula (WB=Writer's block, situasi dan kondisi dimana penulis ga punya ide dan sedang tidak bisa menulis). Jadinya skali mau ngerepp, jadi males lagi gara-gara harus ngerekap berhalaman-halaman. Pheew--

Semoga kalo udah ga nuansa lebaran dan dah balik ke Jakarta, bisa produktif lagi. Huhuhu

Cuma pengen curhat ini aja sih. Tadi abis ngepost 2 kali dan bukan berarti jadi dikit utang repp ku, tetep banyak Huhuhuhuhuh :(( *nangis darah* Bodo ah--mau lanjut nguping jakarta aja di blog..Hehehehe

see you all :-h

Kamis, 24 September 2009

Jalan-Jalan Malem ke BoQer

*nyampe rumah langsung pipis*

*buka laptop*

Hwaaaaah~ malam ini senang~ heheheh..Maaf ya untuk penunggu setia blog ku karena baru sempet apdet ni blog *lirik kakak* hehehehe *kegeeran mode on*

Nah--jadi sekarang mau cerita apa yaaa *lirik judul* oke, kita ngobrol tentang perjalanan panjang yang tadi diriku lakukan..hehehe lebay yak. Tadi seharian ga nyentuh laptop bukan karena sibuk dirumah atau apa, melainkan tidur seharian!! aduh malu deh XD beneran deh. Kalau kuliah and kalo di Jakarta bener-bener ga bisa kayak gini meskipun itu hari sabtu or minggu. Selalu aja sibuk dan selalu aja kurang tidur. Makanya selama liburan panjang--yang ga terlalu panjang sebenernya--ini aku mau puas-puasin tidur hohoho..

Oh iya, sebelum lanjutin cerita jalan-jalan nya, aku mau mengumumkan nama baru ku!! Lagi-lagi nama ini inspired by kakakku :D Makasih ya kakak yang udah kasih aku ide nama meski kakak cuma becanda..hehehehe..
Karena aku ingin menjadi seorang yang misterius, si kakak ngasih ide nama untukku, 'Misty' hehehehe sounds cute kayak orangnya :D *plaaak* Kata kakak sih, Misty itu kependekan dari Misterius..fufufufu lucu juga :D Jadilah aku memutuskan untuk menamakan diriku ini di Blog ini dengan sebutan Misty!! Ya meskipun aku memang menggunakan teknik cerita 'aku-an' (dengan menyebut penulis dengan sebutan aku).

Makasih ya kakak, udah ngasih aku nama Misty --mirip sama nama character yang di pokemon yak! wahahaahhahahah XD-- *hug kakak*

Nah tadi tuh karena tante ku gemes liat aku males-malesan dirumah dan tidur-tiduran mulu, akhirnya dia ngajak kita pergi semua untuk nntn. Jam 3 dia ngajak dan katanya kita berangkat jam setengah lima karena mau nonton yang jam 6.15. Tapi seperti biasa, pasti ngaret wagagagaga. Aku aja baru mandi jam setengah 5 =)) *dodol ga ketulungan* Dan seperti yang sudah aku duga, kita berangkat jam setengah 6. Jam 6 lebih kita nyampe Boqer --singkatan dair Botani Square- dan baru masuk kedalam bioskop jam setengah 7 =)) Abisnya kan solat dulu..hehehe

Kan kita udah telat tuh nontonnya, tapi ga masalah. Ga terlalu telat. Kita semua nonton G-Force, guinea pig yang imut-imut. Tetapi oh tetapi--

KENAPA BANYAK KECOAKNYAAA!!! :(( *nangis darah, stres*

Bukan--bukan didalem bioskopnya, tapi di pilem G-Force itu huhuhu. Alhasil, aku malah jadi sering tutup mata huhuu

Tapi mnurut aku film itu lumayan menghibur karena marmut nya cute semuaaaa kyaaaaa *pengen peluk tu semua chara* kecuali yang kecoaaaaaaaaaaaaak *masih stres* tapi akhir pilemnya agak garing gitu. Paling ga demen kalo penjahatnya jadi baek :|:| tapi lucu pilemnya hehehe

Setelah keluar dari bioskop, ada sms dari temen. Isinya :

"Misty, lu lagi di XXI boker yak?"

Dan ternyata oh ternyataaa, temenku itu liat aku keluar dari bioskop tapi aku ga liat diaaaaa auh dodolnyaaaaa XD biar ah--biasalah aku ini artis kan, jadi orang pasti nyadar kalo aku lewat XD *plak plak plak plak*

Eh eh eh udahan dulu aaaah~ mau nonton Hercules dulu. Udah ditungguin ma tante ku XD


Sampai nanti~ *waving*



Rabu, 23 September 2009

Songfic

Hai~

Aku mau iseng masukin songfic yang aku buat untuk ikutan audisi Hogwarts Idol di forum RPG IndoHogwarts^^. Sebenarnya songfic aku ini ga bagus dan ga tau bakal menang atau nggak, tapi aku semangat naro di blog soalnya ada temen ku yang baca songfic ku sampe nangis *terharu*. Dia nangisnya karena memposisikan dirinya di pihak tokoh yang ada di songfic ku sih, karena itu dia jadi kebawa sedihnya songfic aku.

Sebelum aku taro disini, aku mau ceritain singkat tentang songfic aku. Yang mau aku ceritain adalah latar belakang dari si tokoh yang ada disongfic aku. Jadi, tokoh itu adalah seorang gadis yang berumur 15 tahun bernama Elena Greatweather. Dia menyanyikan lagunya HYDE yang judulnya Evergreen. Karena lagu Evergreen ada dua, versi bahasa Jepang dan yang english ensemble, aku memakai yang versi bahasa Inggris. Kenapa? Karena setting ceritanya di London dan Elena ga bisa bahasa Jepang :D

Nah, jadi si Elena ini 3 tahun yang lalu ceritanya abis bertengkar sama ayahnya karena ayahnya melarang Elena kerja lagi. Elena kan model cilik, nah dia marah. Padahal ayahnya melarangnya karena nilai-nilai Elena turun dan hancur karena sibuk kerja. Trus tahun depan, belum sempat maafan, Ayahnya sudah harus berperang melawan Death Eater karena ayahnya seorang Auror. Terkena serangan, ayahnya beruntung tidak meninggal namun ia sekarat parah. Akhirnya ayahnya dirawat di St.Mungo selama satu tahun lebih. Trus pas summer tahun ini *ceritanya* Elena pulang ke rumah dari Hogwarts. Selama satu tahun itu, ibunya tidak pernah sekali pun membalas surat Elena yang menanyakan kabar ayahnya. Hanya satu surat yang menyatakan bahwa akhirnya ayahnya keluar dari rumah sakit.

Ternyata ayahnya sudah meninggal seminggu sebelum kepulangan Elena ke rumahnya. Dan ibunya tidak memberitahu Elena karena ia terlalu sibuk menangisi suaminya. Karena itu, Elena marah dan tidak menerima sikap ibunya. Ia sangat sedih karena tidak lagi bisa melihat ayahnya.
Langsung aja yah, ku post songfic yang aku buat :D

***


Elena seorang yang gigih dan ambisius. Ia tak pernah melupakan target dan rencana nya ketika ia menginjakan kakinya untuk pertama kali di Leaky Cauldron. Ia harus menjadi gadis yang bisa menarik banyak perhatian laki-laki, dan semua orang di sekolahnya. Berbagai macam cara sudah ia lakukan. Mulai dari menjadi gadis centil yang senang dengan laki-laki ganteng, bertengkar dengan ketua murid sampai mengikuti segala audisi macam The Slythi’s yang dulu pernah di adakan ketika ia masih tingkat 1—atau 2. Sudah agak lupa ia. Memang sih ia gagal memenangkan audisi itu, tetapi ia tak peduli. Yang penting ia sudah cukup terkenal berkat itu.

Dan sekarang Hogwarts Idol.

Gadis berumur 15 tahun ini berdiri dengan penuh percaya diri bersama para peserta lain yang mengikuti audisi pertama menjadi Hogwarts Idol. Ada berbagai macam murid dari asrama dan tingkatan yang berbeda dan mereka semua nampaknya seserius Elena. Err—mungkin beberapa ada yang hanya ikut-ikutan atau mencoba, tetapi Elena tidak begitu peduli. Yang penting ia harus menjadi Idol untuk kali ini. Ia merasa suaranya cukup indah dan bagus jika bernyanyi, ia juga percaya diri terhadap wajahnya yang imut dan manis ini dan tak ada yang bisa mengalahkan rasa percaya dirinya. Namun tak bisa disangkal, ia agak sedikit gugup.

Acarapun dimulai dengan sapaan standar, memperkenalkan juri dan mempersilahkan peserta nomor 1 untuk maju dan bernyanyi lagunya. Elena memperhatikan gadis itu yang bernyanyi dengan gitar. Tak terasa sama sekali feel nya pada saat si gadis itu bernyanyi. Elena yakin gadis itu bukan saingannya maka ia merasa sedikit lega. Peserta kedua juga sama hambarnya dengan peserta pertama meski penampilan dan lagunya lebih heboh bagi Elena dan hal ini membuat dirinya menjadi lebih lega lagi dibanding sebelumnya. Peserta ketiga, Elena lumayan bisa merasakan apa yang sedang gadis itu rasakan. Ia menggenggam kedua tangannya dengan tangannya sendiri karena merasa agak tegang. Namun peserta-peserta lainnya biasa saja. Baguslah. Sepertinya sebagian dari mereka tidak tahu bagaimana caranya menikmati nyanyian.

Kini tibalah gilirannya untuk maju. Ia memang tidak mahir bermain gitar, namun ia bisa memainkan satu lagu karena agak mudah nada-nadanya. Lagu itu adalah lagu yang akan ia nyanyikan saat ini. Ia diajari oleh salah satu bodyguardnya dan selama beberapa lama, ia selalu memainkan lagu itu dengan gitarnya hingga ia terbiasa. Elena duduk dibangku yang disediakan sambil memangku gitar dan bersiap untuk memulai pertunjukannya dengan menyebutkan judul lagu yang akan ia nyanyikan.

“Evergreen.”

Debaran jantungnya terasa berdetak lebih kencang hanya dengan menyebutkan judul lagu itu. Ia menggenggam microphone nya dengan kencang karena ia sudah merasakan tangannya basah oleh keringat. Tenggorokannya terasa tercekat dan ia merasa susah napas. Rasanya ia ingin mundur atau mengganti lagu, namun sudah terlambat. Ia sudah berada di atas panggung, dihadapan juri dan peserta lainnya. Ia bisa diolok-olok jika mundur dan terpaksa ia harus bergelut dengan memori nya tentang ayahnya yang meninggal akibat serangan pelahap maut. Dengan bibirnya yang tiba-tiba memucat sama seperti wajahnya, ia melantunkan lagu itu selambat tempo aslinya.

I lie awake beside the window sill

like a flower in a vase

a moment caught in glass



the rays of sunlight come and beckon me

to a sleepy dreamy haze

a sense of summer days

Ya. Kejadian itu tepat ketika ia pulang untuk liburan musim panas kemarin. Masih jelas didalam ingatan Elena ketika ia berlari dengan bersemangat masuk kedalam rumah untuk menemui ayahnya yang katanya sudah keluar dari rumah sakit. Namun ia tak menemukan sosok lelaki yang paling ia sayangi itu dikamarnya, melainkan sosok ibunya yang sedang duduk diatas kasur, menangis dan menatap Elena tanpa satu patah katapun terucap. Dari dalam diri Elena sudah ada perasaan bahwa ayahnya sudah pergi dan tak akan kembali, namun otak jernihnya menolak perkiraan itu karena tak ada surat dari siapapun yang menyatakan bahwa ayahnya sudah meninggal. Namun, ekspresi wajah ibunya dan tangisan yang terus mengalir dari kedua mata ibunya menjelaskan segalanya.


“Elena, maafkan mommy.”

“Kenapa tak ada yang mengatakan padaku mom? Kapan? Kapan ayah pergi?”

“Maaf, nak.”


Air mata jatuh mengalir ke pipi Elena pada saat itu bersamaan dengan bertambah derasnya air mata ibunya. Wanita tinggi itu berdiri lalu mencoba memeluk Elena sambil menggumamkan kata ,”Sudah satu minggu.” Elena terdiam membatu. Satu minggu sudah ayahnya meninggal dan tak ada yang memberitahunya. Sekali lagi ibunya meminta maaf sambil mencoba memeluk Elena, namun gadis ini menolak. Ia membenci ibunya sejak saat itu. Sambil mendorong ibunya jauh-jauh, ia berlari masuk kedalam kamarnya sambil berlinangan air mata. Sejak saat itu, ia selalu menangis sambil menatap keluar jendela. Mengenang ayahnya.

Nyanyiannya berhenti namun tangannya tetap memetik senar-senar itu dengan gemetaran. Tenggorokannya sakit karena ia menahan tangis sebisanya. Ia tak mau terlihat selemah itu. Ia sudah lelah menangisi kematian ayahnya namun ia tetap ingin mengenangnya dengan segala memori indah.


if only i could stop the flow of time

turn the clock to yesterday

erasing all the pain



i've only memories of happiness

such pleasure we have shared

i'd do it all again

Lirik lagu ini benar-benar mewakilkan perasaan Elena yang terdalam. Setiap hari, meski ia pura-pura sudah bisa menerima kematian ayahnya, tetap ia ingin mengulang waktu hingga sebelum ayahnya harus berperang melawan para pelahap maut sialan itu. Ia belum meminta maaf kepada ayahnya. Ia belum sempat mengatakan ’I LOVE YOU’ kepada ayahnya sejak terakhir kali mereka bertengkar 3 tahun yang lalu. Ingin sekali ia mengulang segalanya dan membuat ia lega. Misal ayahnya memang harus meninggal, setidaknya ia meninggal dalam keadaan mengetahui betapa anak satu-satunya sungguh-sungguh mencintainya. Ingin ia mengulang lagi memori kebahagiaan nya sejak ia lahir hingga hari dimana ia bertengkar dengan ayahnya.

Suaranya mulai tercekat satu butir air mata mulai jatuh dari matanya.



the scenery is evergreen

as buds turn into leaves, the colours live and breathe

the scenery is evergreen

your tears are falling silently

’Yeah—I will always remember all the things we’ve been through together, Daddy,



so full of joy, you are a child of spring

with a beauty that is pure

an innocence endures



you flow right through me like a medicine

bringing quiet to my soul

without you i'm not whole

Tangisan nya bertambah deras. Benar-benar teringat ketika ia keluar dari rumah saking marahnya dengan ibunya karena tidak memberitahu berita besar seperti itu. Untungnya ia melamar magang. Namun hari pertama magang berantakan karena ia yang tidak bisa konsenterasi. Selalu membayangkan ayahnya, selalu ingin menangis disetiap kesempatan dan bahkan ia sempat menangis di toko tempat ia magang. Ini terlalu berat bagi gadis sekecil Elena yang tidak mempunya kakak atau adik. Ia memang mempunyai ibu, tetapi ibunya hanya mencintai dan peduli dengan ayahnya tidak dengan dirinya. Satu-satunya yang peduli dan menyayangi nya hanyalah ayahnya. Ia selalu bercerita tentang apapun kepada ayahnya. Jika ayahnya tak ada, ia benar-benar sendirian.

without you i'm not whole

Berbeda dengan lagu aslinya, ia mengulang bagian itu dengan suara yang agak tertahan.



this scenery is evergreen

i need you far too much, i long to feel your touch

this scenery is evergreen

you've always been so dear to me



this scenery is evergreen

it sorros at the sight of seeing you so sad

this scenery is evergreen

i wish that i could dry your tears

Perasaan dan segala yang ia pendam didalam dadanya seakan-akan keluar secara bersamaan dalam satu waktu. Lirik lagu ini benar-benar mencerminkan apa yang ia inginkan. Betul sekali, ia sangat membutuhkan ayahnya, ayahnya selalu menjadi seseorang yang ia kasihi. Dan ia ingat sekali perkataan ayahnya ketika pertama kali Elena masuk ke sekolah Hogwarts dan harus meninggalkan ayahnya. “Elena, sempatkan lah pulang karena ayah akan sangat merindukanmu. Ayah menyayangimu. Jalankan segalanya dengan senyuman, ayah tak ingin melihat mu bersedih. Ayah mencintaimu,” dan ia pun dipeluk oleh ayahnya. Namun saat itu Elena masih cuek dan malu untuk menunjukkan perasaannya terhadap ayahnya. Dan sekarang ia merasa menyesal kenapa pada saat itu ia tak membalas ucapan sayang ayahnya.



the bells have rung, the time has come

i cannot find the words to say my last goodbye

this scenery is evergreen

you've always been so dear to me
..”

Elena berdiri didalam kamar ayahnya sambil memegang koper pink besarnya. Sudah sejak sangat pagi ia terus berdiri dikamar ayahnya dan mengambil parfumnya untuk ia oleskan di tubuhnya. Ia ingin selalu merasakan kehadiran ayahnya. Ia terus berjanji kepada dirinya sendiri dan kepada ayahnya bahwa ia tak akan melupakan nya. Air mata kembali membasahi pipinya dan dengan suaranya yang lemah, Elena mengucapkan ucapan perpisahan yang belum sempat ia ucapkan.


I love you, daddy.

I really love you.

I will always remember all the things about you.

I don’t wanna say goodbye.

I just wanna say, see you later.


Hening. Nyanyiannya sudah selesai. Elena menghapus air matanya dan mengucap terima kasih. Entah suaranya terdengar atau tidak. Ia berbalik dan menggigit bibirnya. Lagi-lagi ia menangis.

’I miss you.’

***


Sudaaaah :D